Ikan Indonesia Tidak Tercemar Radiasi

Ketua Pusat Studi Lingkungan Universitas Pattimura Dr Abraham Tulalessy di Ambon, Senin (21/3/2011) mengatakan, ikan perairan Indonesia tak terkena radiasi reaktor nuklir di Jepang yang bocor.

"Bocornya reaktor nuklir di Jepang kurang berbahaya terhadap ikan di perairan Maluku sehingga jangan terprovokasi pesan singkat (SMS), stop mengkonsumsi ikan," katanya.

Abraham menegaskan dampak bocornya reaktor tersebut yang perlu diwaspadai masyarakat adalah penguapannya karena dikhawatirkan menimbulkan radiasi terhadap udara.

"Itu pun cenderung mengancam wilayah di kawasan Eropa yang relatif dekat Kutub Utara sehingga relatif kecil merambah ke perairan Maluku," ujarnya.

Dia menilai panjangnya bentangan laut dari Jepang ke Maluku relatif tidak menimbulkan radiasi terhadap ikan yang tingkat konsumsi masyarakat daerah ini tercatat tertinggi di Indonesia.

"Kemungkinan isu menyesatkan tersebut diprovokasi pedagang daging lainnya yang memanfaatkan bocor reaktor nuklir untuk kepentingan bisnis usahanya dengan menyebarluaskan pesan stop mengkonsumsi ikan," kata Abraham.

Pusat Studi Lingkungan Universitas Pattimura, belum memprogramkan penelitian untuk mengungkapkan kemungkinan terjadi radiasi apa yang bisa terjadi di Maluku.

"Kami mempertimbangkan bentangan laut yang panjang dari Jepang ke Maluku itu kemungkinan menimbulkan radiasi relatif kecil sehingga belum ada program penelitian mendesak untuk hal tersebut," ujar Abraham.

Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan minat masyarakat mengkonsumsi ikan di Pulau Jawa relatif rendah sehingga diprogramkan pada 2014 mencapai 38 kg per kapita.

Sedangkan Maluku pada 2008 mencapai 49 kg per kapita dan 2010 meningkat menjadi 51 kg per kapita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ikan Indonesia Tidak Tercemar Radiasi"

Post a Comment